Midwifery worLd "mind and soul"

. . . WeLcoMe to MidwiFeRy worLd . . .

Sabtu, 17 Desember 2011

Tes pemantauan Janin

PEMANTAUAN JANIN

Perkembangan menilai kesejahteraan janin dimulai pada abad ke 17 dengan cara menghitung denyut jantung janin dengan meletakkan telinga di perut ibu yang ditemukan oleh Marsac. Yang kemudian dikembangkan oleh Lennec berupa fetoscope kayu pada tahun 1821. Kemudian menemukan pengaruh kontraksi terhadap denyut jantung janin yang dapat menyebabkan denyut jantung janin meningkat atau menurun sedangkan Winckel berpendapat dikatakan gawat janin apabila denyut jantung bayi kurang dari 120 x/mnt dan lebih dari 160 x/mnt. Sehingga Schwartz dan Winckel mempunyai ide untuk menilai denyut jantung janin. Seitz juga mengusulkan bahwa perubahan dalam denyut jantung janin mencerminkan pola oksigenasi janin. Eitnthoven pada tahun 1901 menemukan EKG dan EGK pada janin digunakan pada tahun1906 oleh Cremer. Penilaian kesejahteraan janin semakin berkembang dengan ditemukaan alat penilai kesejahteraan janin berupa monitor oleh Bell pada tahun 1958.
Di bawah ini merupakan beberapa metode untuk memantau kesejahteraan janin :
Metode pemantauan janin
1.      Penilaian gerakan janin
2.      Periodik jantung janin rate (FHR) auskultasi (fetoscope)
3.      Melakukan pemantauan FHR elektronik (NST, CST)
4.      Profil biofisik janin scoring (BPP)
5.      Stimulasi teknik: kulit kepala dan stimulasi
6.      vibroacoustic stimulasi
7.      Fetal analisis cairan ketuban
8.      Darah janin evaluasi
9.      Fetal pulsa oksimetri
10.  Doppler velocimetry



Menurut standarisasi pemantauan kesejahteraan janin, metode pemantauan di bedakan menjadi dua yaitu :
·         Cara sederhana
1.      Pemantauan gerak janin
2.      Pengukuran Tinggi Fundus Uteri
3.      Pemantauan DJJ
4.      Penyakit Ibu
·         Cara canggih
1.      USG
2.      CTG : NST, CST
3.      Profil Biofisik (manning)/ fungsi dinamik janin plasenta (FDJP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar