Midwifery worLd "mind and soul"

. . . WeLcoMe to MidwiFeRy worLd . . .

Minggu, 11 Desember 2011

Hand Out KIP/K


HAND OUT


MATA KULIAH        : Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K)
TOPIK                        : Proses dan Praktik Konseling dalam Kegiatan Asuhan Kebidanan
SUB TOPIK               : a. Perbedaan Konseling dan Pemberian Nasehat
                                      b. Proses Konseling
WAKTU                     : 30 menit
NAMA DOSEN         :

OBJEKTIF PERILAKU SISWA

1.      Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat mengidentifikasi perbedaan konseling dan pemberian nasehat dengan benar.
2.      Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat menguraikan proses konseling dengan benar.

REFERENSI

1.      Tjahjono HN. Komunikasi efektif, ibu selamat, bayi sehat, keluarga bahagia. Bandung : Pustaka Bani Quraisy. 2002

2.      Surya M. Teori-teori konseling. Bandung : Pustaka Bani Quraisy. 2003

3.      Saraswati I. Hakim L. Komunikasi efektif. Jakarta : Depkes RI. 2002

PENDAHULUAN

Komunikasi dan konseling merupakan aspek yang penting di dalam bidang promosi kesehatan. Efektivitas dan efisiensi dari strategi promosi kesehatan dipengaruhi oleh cara berkomunikasi yang terampil dan sesuai. Selama kurun waktu 20 tahun kebelakang telah banyak dipublikasikan laporan-laporan mengenai cara berkomunikasi yang buruk. Kegagalan dalam proses berkomunikasi dan konseling tersebut sering diadukan berkaitan dengan aspek pelayanan kebidanan.
Pelatihan keterampilan komunikasi interpersonal/konseling (KIP/K) untuk bidan merupakan bagian dari kegiatan program Maternal dan Neonatal Health (MNH) yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bidan dalam bidang komunikasi yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bidan dalam bidang komunikasi interpersonal dan konseling sehingga kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil dan melahirkan lebih baik.
Diharapkan bahwa, dengan keterampilan klinis medis yang baik disertai dengan komunikasi dan konseling yang baik maka jumlah kunjungan persalinan ke sarana pelayanan kesehatan dan ditolong oleh tenaga kesehatan lebih tinggi, persiapan persalinan juga lebih baik, yang pada akhirnya akan mengurangi tiga keterlambatan yang sering menjadi penyebab kematian pada ibu, yaitu : 1. Terlambat mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan sehingga terlambat mengambil keputusan untuk mencari pertolongan; 2. Terlambat tiba di fasilitas pelayanan kesehatan karena terlambat mengadakan transportasi; dan 3. Terlambat mendapatkan pelayanan setelah tiba di tempat pelayanan kesehatan.


URAIAN MATERI

1.      Perbedaan Konseling dan Pemberian Nasehat 
Konseling adalah proses pemberian bantuan seseorang kepada orang lain, dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman terhadap fakta-fakta , harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien.
Dalam hubungan konseling, pengambilan keputusan merupakan tanggung jawab klien. Dalam memberi nasehat berperan seakan seorang “ahli” dan memikul tanggung jawab lebih besar terhadap klien.

2.     Proses Konseling
Proses komunikasi interpersonal adalah suatu proses dua arah, lingkaran interaktif dimana pihak-pihak yang berkomunikasi saling bertukar pesan secara verbal dan non verbal. Kedua pihak menjadi pengirim maupun penerima pesan. Dalam proses ini si penerima menafsirkan pesan pengirim sebelumnya dan memberi tanggapan dengan pesan yang baru dengan kata lain, komunikasi interpersonal adalah proses tatap muka penyampaian informasi dan saling pengertian antara dua atau lebih orang.
Berdasarkan salah satu penelitian dalam jurnal, ditemukan analisis proses konseling yaitu :
1. Persepsi klien peristiwa penting selama proses konseling: Penelitian menunjukkan bahwa persepsi klien tentang peristiwa penting selama proses konseling meliputi peristiwa membantu dan peristiwa membantu jelas. Klien mengidentifikasi tujuh macam peristiwa penting membantu, yaitu keyakinan, perspektif baru, solusi masalah, kesadaran yang dapat meningkatkan emosi, dorongan menghadapi masalah, menemani, dan makna rebulding. Klien mengidentifikasi dua jenis peristiwa bermanfaat jelas, harapan yang tidak puas klien mendapatkan saran dari konselor, dan kesenjangan antara kognisi dan emosi.
2. Persepsi para konselor peristiwa penting selama proses konseling:
Konselor mengidentifikasi
acara membantu cluster dan acara membantu non-cluster membantu acara. Konselor mengidentifikasi enam jenis peristiwa penting membantu, yaitu adalah masalah solusi, perspektif baru, jaminan, menawarkan refleksi dalam rangka meningkatkan penghargaan klien, membahas sudut pandang yang berbeda, dan makna rebulding. Acara membantu adalah bahwa konselor berbicara tentang isu-isu bahwa klien tidak mempersiapkan.
3. Peneliti terpadu antara klien dan pendapat konselor, dan kemudian melanjutkan beberapa perbandingan. Apa yang membuat perbedaan antara klien dan persepsi konselor adalah realisasi beragam dan interpretasi terhadap peristiwa penting, dan peran yang berbeda dalam proses konseling sebagai hasil dari memiliki harapan yang berbeda.

Proses konseling terdiri dari 4 unsur kegiatan :
1.    Pemberian hubungan baik (Rapport)
Dilakukan sejak awal pertemuan dengan klien dan dijaga selama pertemuan konseling, dengan :
a.         Memberi salam pada awal setiap pertemuan
b.        Memperkenalkan diri (terhadap klien baru)
c.         Menciptakan suasana nyaman dan aman (mempersilahkan duduk, menutup pintu, agar kerahasiaan pembicaraan terjaga, dan sebagainya)
d.        Memberikan perhatian penuh kepada klien
S : face your clients Squarely (menghadap klien) dan Smile/nod at client (senyum/mengangguk ke klien)
O : Open and non judgemental facial expression (ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai)
L : Lean towards client (tubuh condong ke klien)
E : Eye contact in a culturally-acceptable manner (kontak mata/tatap mata sesuai cara yang diterima budaya setempat)
R : Relaxed and friendly manner (santai dan sikap bersahabat)
2.    Penggalian informasi (identifikasi masalah, kebutuhan, perasaan, kekuatan diri dan sebagainya)
Pengumpulan dan pemberian informasi dapat dilakukan dengan :
a.         Mendengarkan keluhan klien
b.        Mengamati komunikasi non verbal klien
c.         Bertanya tentang riwayat kesehatan, latar belakang keluarga, latar belakang masalah dan sebagainya
3.    Pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan perencanaan
Setelah mendapatkan dan memberikan informasi sesuai dengan masalah dan kondisi klien, konselor membantu klien memecahkan masalah yang dihadapi atau membuat perencanaan untuk mengatasi masalah
Situasi-situasi sulit dalam konseling :
a.         Klien tidak mau berbicara
b.        Klien tidak berhenti menangis
c.         Konselor meyakini bahwa tidak ada penyelesaian bagi masalah klien
d.        Konselor melakukan kesalahan
e.         Konselor tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan yang diajukan klien
f.         Klien menolak bantuan konselor
g.        Klien tidak nyaman dengan jenis kelamin (gender), umur, latar belakang, suku adat, dan sebagainya dengan konselor
h.        Waktu yang dimiliki konselor terbatas
i.          Konselor tidak dapat menciptakan rapport yang baik
j.          Konselor dan klien sudah saling kenal
k.        Klien menanyakan hal-hal yang sangat pribadi kepada konselor
l.          Klien berbicara terus menerus dan yang tidak dibicarakan tidak sesuai dengan materi pembicaraaan
m.      Konselor merasa dipermalukan dengan satu topik pembicaraan
n.        Keadaan kritis

4.    Menindaklanjut pertemuan
Mengakhiri pertemuan dengan konseling dengan merangkum jalannya dan hasil pembicaraan dan hasil pembicaraan, merencanakan pertemuan dan selanjutnya atau merujuk klien.

KESIMPULAN

1.    Dalam hubungan konseling, pengambilan keputusan merupakan tanggung jawab klien. Dalam memberi nasehat, pemberi nasehat berperan seakan ia seorang “ahli” dan memikul tanggung jawab lebih besar terhadap tindakan kilen.
2.    Proses komunikasi interpersonal adalah suatu proses dua arah, lingkaran interaktif dimana pihak-pihak yang berkomunikasi saling bertukar pesan secara verbal dan non verbal.
3.    Proses konseling terdiri dari :
a.         Pembinaan rapport
b.        Pengumpulan dan pemberian informasi
c.         Pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan perencanaan
d.        Menindaklanjut pertemuan



 

 EVALUASI

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang paling tepat dan benar
1.      Proses pemberian bantuan seseorang kepada orang lain dalam membuat sesuatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman terhadap fakta-fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan klien merupakan pengertian...
a.      Konseling
b.      Nasehat
c.       Komunikasi interpersonal
d.      Komunikasi intrapersonal
e.       Komunikasi 2 arah

2.      Salah satu unsur yang termasuk dlm proses konseling, kecuali...
a.       Pembinaan hubungan baik
b.      Penggalian informasi
c.       Pengumpulan data subjektif dan objektif
d.      Pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan perencanaan
e.       Menindaklanjut pertemuan

3.      Mengamati komunikasi non verbal klien merupakan proses konseling yang termasuk ke dalam unsur kegiatan...
a.       Pembinaan hubungan baik
b.      Penggalian informasi
c.       Pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan perencanaan
d.      Menindaklanjut pertemuan
e.       Pengumpulan data subjektif

4.      Pada SOLER dalam pembentukan Rapport, Akronim S adalah
a.       Salam
b.      Sapa
c.       Senyum
d.      Santai
e.       Sentuh

5.      Konselor tidak dapat menciptakan rapport yang baik termasuk dalam proses konseling?
a.       Pembinaan hubungan baik
b.      Penggalian informasi
c.       Pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan perencanaan
d.      Menindaklanjut pertemuan
e.       Pengumpulan data

Tidak ada komentar:

Posting Komentar