Midwifery worLd "mind and soul"

. . . WeLcoMe to MidwiFeRy worLd . . .

Sabtu, 17 Desember 2011

Hand Out Askeb Neo

HAND OUT


MATA KULIAH      : Asuhan Kebidanan pada Neonatus
TOPIK                       : Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uterus :
-                sistem gastrointestinal
-                sistem kekebalan tubuh
WAKTU                    : 
DOSEN                      : 

Objektif Perilaku Siswa
 Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa dapat :
1.   Mendeskripsikan mengenai proses adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan diluar uterus pada sistem gastrointestinal dan sistem kekebalan tubuh dengan baik dan benar tanpa melihat catatan.
2.   Memahami dan mengaplikasikan peran bidan dalam adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupam diluar uterus pada sistem gastrointestinal dan sistem kekebalan tubuh.

Referensi 

  1. Varney, Helen,dkk. Buku ajar asuhan kebidanan edisi 4 volume 2. EGC : Jakarta, 2007. hal 885-888.
  2. Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO. Buku 5, Asuhan bayi baru lahir .Pusdiknakes : Jakarta. 2003. 

Pendahuluan 


Sebagai seorang bidan harus mampu memahami tentang beberapa adaptasi atau perubahan fisiologi bayi baru lahir (BBL). Hal ini sebagai dasar dalam memberikan asuhan kebidanan yang tepat. Setelah lahir, BBL harus mampu beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung (plasenta) menjadi mandiri secara fisiologi. Setelah lahir, bayi harus mendapatkan oksigen melalui sistem sirkulasi pernapasannya sendiri, mendapatkan nutrisi per oral untuk mempertahankan kadar gula darah yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit /infeksi.
Periode adaptasi ini disebut sebagai periode transisi, yaitu dari kehidupan di dalam rahim ke kehidupan di luar rahim. Periode ini berlagsung sampai 1 bulan atau lebih. Transisi yang paling cepat terjadi adalah pada sistem pernapasan, sirkulasi darah, termoregulasi, dan kemampuan dalam mengambil dan menggunakan glukosa.

Media 

Media yang digunakan :
  1. LCD
  2. OHP
  3. Laptop
  4. Plipchart

Materi 


1.1   Sistem Gastrointestinal
Sistem gastrointestinal pada bayi baru lahir cukup bulan relatif matur. Sebelum lahir, janin cukup bulan memperaktikan perilaku mengisap dan menelan. Refleks muntah dan batuk yang matur telah lengkap pada saat lahir. Mekonium, walaupun steril, mengandung debris dari cairan amnion, yang menguatkan bahwa janin meminum cairan amnion dan bahwa cairan tersebut melalui saluran cerna.
Bagaimanapun juga, kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna sumber makanan dari luar terbatas. Sebagian besar keterbatasan tersebut membutuhkan berbagai enzim dan hormon pencernaan yang terdapat disemua bagian saluran cerna, dari mulut sampai ke usus. Bayi baru lahir kurang mampu mencerna protein dan lemak dibandingkan dengan orang dewasa. Kemampuan bayi baru lahir, terutama efisien dalam mengabsorpsi monosakarida, seperti glukosa, asalakan jumlah glukosa tidak terlalu banyak.
Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang mengakibatkan “gumoh” pada bayi baru lahir dan neonatus. Kapasitas lambung sendiri sangat terbatas, kurang dari 30cc (15-30cc) untuk seorang bayi baru lahir cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah secara lambat bersamaan dengan tumbuhnya bayi baru lahir. Pengaturan makanan yang sering oleh bayi sendiri penting contohnya memberi ASI on demand.
.Usus bayi baru lahir relatif tidak matur. Sistem otot yang menyusun organ tersebut lebih tipis dan kurang efisien dibandingkan pada orang dewasa sehingga gelombang peristaltik tidak dapat diprediksikan. Lipatan dan vili dinding usus belum berkembang sempurna. Sel epitel yang melapisi usus halus bayi baru lahir tidak berganti dengan cepat sehingga meningkatkan absorpsi yang paling efektif. Awal pemberian makanan oral menstimulasi lapisan usus agar matur dengan meningkatkan pergantian sel yang cepat dan produk enzim mikrovilus, seperti amilase, tripsin, dan lipase pankreas. Dukungan bidan untuk pemberian makan segera pada bayi baru lahir membantu maturasi kemampuan usus halus ini.
Epitel usus yang tidak matur memengaruhi kemampuan usus untuk melindungi dirinya dari zat-zat yang sangat berbahaya. Pada manusia, keseluruhan saluran cerna berfungsi sebagai bagian dari sistem imun alami. Suatu sistem pertahanan bagi pejamu. Pertahanan yang ada dalam saluran cerna, diantaranya barier kimia peningkatan keasaman, enzim pencernaan yang menghancurkan molekul besar, dan IgA sekretori yang melapisi usus halus.
Selama awal masa bayi, bayi baru lahir menghadapi tugas penting “penutupan usus” proses yang membuat permukaan epitel usus menjadi tidak permeabel terhadap antigen. Sebelum penutupan usus, bayi rentan terhadap infeksi bakteri/virus dan juga terhadap stimulasi alergan melalui absorpsi molekul-molekul besar oleh usus. Semua makanan enteral, bahkan dalam jumlah kecil sekalipun, menyebabkan lonjakan faktor trofik saluran cerna yang bermanfaat, terutama hormon-hormon yang menyebabkan maturasi penuh saluran cerna. Pemberian ASI, terutama mempercepat penutupan usus karena menghasilkan sejumlah besar IgA sekretori dan menstimulasi proliferasi enzim usus, maka dari itu bidan harus semangat mempromosikan pemberian makan segera dan sering pada bayi dengan ASI atau susu botol.
Kolon pada bayi baru lahir kurang efisien menyimpan cairan daripada kolon orang dewasa. Sehingga bayi baru lahir cenderung mengalami komplikasi kehilangan cairan. Kondisi ini membuat penyakit diare kemungkinan besar menjadi serius pada bayi muda.
Mekonium merupakan sampah pencernaan yang diekskresikan oleh bayi baru lahir. Mekonium diakumulasikan dalam usus saat umur kehamilan 16 minggu. Warnanya hijau kehitam-hitaman dan lembut terdiri dari mucus, sel epitel, cairan amnion yang tertelan, asam lemak dan pigmen empedu. Mekonium dikeluarkan dalam 24 jam setelah bayi lahir dan dikeluarkan seluruhnya sekitar 2-3 hari setelah bayi lahir. Ketika bayi sudah mendapatkan makanan feses bayi berubah menjadi kuning kecokelatan. Mekonium yang dikeluarkan menandakan anus yang berfungsi sedangkan feses yang berubah warna menandakan seluruh saluran gastrointestinal berfungsi.
      Dalam waktu 4 atau 5 hari feses akan menjadi kuning. Bayi yang diberi ASI fesesnya lembut, kuning terang dan tidak bau. Sedangkan bayi yang diberi susu formula fesesnya berwarna pucat dan agak berbau.
      Bayi yang diberi ASI dapat BAB sebanyak 5 kali atau lebih dalam sehari, ASI sudah mulai banyak diproduksi pada hari ke-4 atau ke-5 setelah persalinan. Walaupun demikian setelah 3 atau 4 minggu, bayi hanya BAB 1 kali setiap 1 atau 2 hari. Sedangkan bayi yang diberi susu formula lebih sering BAB tetapi lebih cenderung mengalami konstipasi.

Peran Bidan :
1.   Bidan dapat mengkaji bayi baru lahir dengan tepat khususnya pada observasi pengeluaran mekonium atau mengecek ada tidaknya anus bayi dengan colok dubur.
2.   Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI nya sesering mungkin
3.   Menganjurkan ibu untuk menepuk-nepuk punggung bayi secara perlahan setelah menyusui agar tidak terjadi gumoh.

1.2. Sistem Imun atau Sistem Kekebalan Tubuh
Dalam rahim janin mendapatkan perlindungan dari infeksi oleh kantung ketuban yang masih utuhdan barier plasenta. Walaupun demikian ada mikroorganisme tertentu yang dapat melewati plasenta dan menginfeksi janin.
Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi terutama yang masuk melalui mukosa yang berhubungan dengan sistem pernafasan dan gastrointestinal. Bayi mempunyai beberapa imunoglobulin seperti IgG, IgA dan IgM. Selama trimester akhir kehamilan, terjadi transfer transplasenta immunoglobulin IgG dari ibu ke janin. Hal ini memberikan perlindungan terhadap janin untuk memberikan pertahanan terhadap infeksi yang didapatkan dari antibodi tersebut. Antybodi yang terbentuk memberikan kekebalan pasif pada bayi sekitar enam bulan, sedangkan IgM dan IgA tidak mampu untuk melewati barier plasenta tetapi dapat dihasilkan oleh janin beberapa hari setelah lahir.
Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan tubuh yang mencegah atau meminimalkan infeksi. Berikut beberapa contoh kekebalan alami meliputi :
·                     Perlindungan oleh kulit membran mukosa
·                     Fungsi saringan saluran nafas
·                     Pembentukan koloni mikroba oleh kulit dan usus
·                     Perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung
Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel oleh sel darah yang membantu bayi baru lahir membunuh mikroorganisme asing. Tetapi pada bayi baru lahir sel-sel darah ini masih belum matang, artinya bayi baru lahir tersebut belum mampu melokalisasi dan memerangi infeksi secara efisien.
Kekebalan yang didapat akan muncul kemudian. Bayi baru lahir yang lahir dengan kekebalan pasif mengandung banyak virus dalam tubuh ibunya. Reaksi antibodi keseluruhan terhadap antigen asing masih  belum bisa dilakukan sampai awal kehidupan anak. Salah satu tugas utama selama masa bayi dan balita adalah pembentukan sistem kekebalan tubuh.
Karena adanya defisiensi kekebalan alami yang didapat ini, bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi. Reaksi bayi baru lahir terhadap infeksi masih lemah dan tidak memadai. Oleh karena itu, pencegahan terhadap mikroba (seperti pada praktek persalinan yang aman dan menyusui ASI dini terutama kolostrum) dan deteksi dini serta pengobatan dini infeksi menjadi sangat penting.

Peran Bidan :
    1. Dapat mendeteksi secara dini mengenai infeksi yang terjadi pada ibu saat ibu hamil maupun bersalin
    2. Melakukan Inisiasi Menyusui Dini agar bayi batu lahir mendapatkan kolostrum
    3. Dapat melakukan PI saat menangani bayi baru lahir, seperti :
a.                   cuci tangan sebelum memegang bayi
b.                  pakai sarung tangan saat manangani bayi
c.                   pastikan semua peralatan yang digunakan atau yang bersentuhan dengan bayi di DTT atau di steril
d.                  menggunakan pakaian, handuk dan kain yang bersih untuk bayi.

Kesimpulan 

            Sistem gastrointestinal pada bayi baru lahir cukup bulan relatif matur. Sebelum lahir, janin cukup bulan memperaktikan perilaku mengisap dan menelan. Refleks muntah dan batuk yang matur telah lengkap pada saat lahir. kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna sumber makanan dari luar terbatas. Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang mengakibatkan “gumoh” pada bayi baru lahir dan neonatus. Kapasitas lambung sendiri sangat terbatas, kurang dari 30cc (15-30cc) untuk seorang bayi baru lahir cukup bulan. Pemberian ASI, terutama mempercepat penutupan usus karena menghasilkan sejumlah besar IgA sekretori dan menstimulasi proliferasi enzim usus, maka dari itu bidan harus semangat mempromosikan pemberian makan segera dan sering pada bayi dengan ASI atau susu botol.
Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi terutama yang masuk melalui mukosa yang berhubungan dengan sistem pernafasan dan gastrointestinal. Antybodi yang terbentuk memberikan kekebalan pasif pada bayi sekitar enam bulan, sedangkan IgM dan IgA tidak mampu untuk melewati barier plasenta tetapi dapat dihasilkan oleh janin beberapa hari setelah lahir. Reaksi bayi baru lahir terhadap infeksi masih lemah dan tidak memadai. Oleh karena itu, pencegahan terhadap mikroba (seperti pada praktek persalinan yang aman dan menyusui ASI dini terutama kolostrum) dan deteksi dini serta pengobatan dini infeksi menjadi sangat penting.

Evaluasi 


1.      Refleks apakah yang matang dan sudah terbentuk pada saat bayi lahir ?
a.       Menelan
b.      Gumoh
c.       Berjalan
d.      Menggenggam
e.       Terkejut

2.      Kapasitas lambung untuk bayi cukup bulan adalah ...
a.       10-15 cc
b.      15-30 cc
c.       35-40 cc
d.      45-50 cc
e.       50-60 cc

3.      Pada trimester berapakah terjadinya transfer transplasenta imunoglobulin IgG dari ibu ke janin ?
a.       1
b.      2
c.       3
d.      1 dan 2
e.       1 dan 3

4.      Berikut ini merupakan contoh kekebalan alami, yaitu ...
a.      Perlindungan oleh kulit membran mukosa
b.      Tidak berfungsi nya saringan saluran nafas
c.       Pembentukan koloni mikroba oleh asam lambung
d.      Perlindungan kimia oleh kulit dan usus
e.       Vaksinasi
5.      Peran bidan dalam melakukan pencegahan infeksi pada bayi yaitu, kecuali...
a.       Dapat mendeteksi secara dini mengenai infeksi yang terjadi pada saat ibu hamil maupun bersalin.
b.      Cuci tangan sebelum memegang bayi
c.       Memakai sarung tangan pada saat menangani bayi
d.      Memastikan semua peralatan yang digunakan steril
e.       Tidak memberikan profilaksis mata pada bayi baru lahir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar