IUGR DAN MEROKOK
Tujuan
Untuk mengevaluasi kebiasaan merokok ibu dan ayah selama kehamilan dan menentukan korelasinya dengan komplikasi kehamilan dan bayi baru lahir.
Metode Penelitian
Penelitian ini melibatkan 499 wanita hamil yang dilakukan di Obstetrics the Department dan Ginekologi di Uludag University School of Medicine, selama satu tahun. Perempuan diwawancarai tentang kebiasaan merokok mereka sebelum dan selama kehamilan. Mereka juga ditanya tentang kebiasaan merokok dari pasangan mereka. Hubungan antara kebiasaan merokok dan komplikasi kehamilan dan status bayi baru lahir. Hasil diukur termasuk komplikasi kehamilan, gestational usia pada awal kehamilan, skor Apgar selama persalinan, dan berat lahir janin dan tinggi.
Hasil
Persentase merokok ibu sebelum hamil adalah 26,5% (n = 132) dan menurun menjadi 9,8% (N = 49) pada akhir kehamilan, dengan 52,5% (n = 262) dari ayah yang terus merokok di rumah selama kehamilan istri mereka. Berat lahir rendah dan tingkat kelahiran prematur juga lebih tinggi pada ibu (masing-masing n = 15 [30,6%], dan n = 12 [24,5%],) dan kelompok ayah perokok (masing-masing n = 52 [22.4%] dan n = 54 [23,3%],). Ayah yang merokok tidak mempengaruhi pertumbuhan dalam kandungan (N = 10 [4,3%]) dan kematian perinatal (n = 4 [1,7%]), walaupun ibu yang merokok mempengaruhi berat bayi lahir rendah (masing-masing N = 7 [14,3%] dan n = 3 [6,1%],).
Kesimpulan
Ibu yang merokok merupakan faktor risiko utama untuk melahirkan bayi prematur, berat badan lahir rendah, pertumbuhan janin terhambat, dan kematian intrauterine, tetapi ayah yang merokok juga membawa risiko bagi janin. Selama kehamilan, kita harus memberitahu orang tua (ibu hamil dan pasangannya) tentang efek samping, tidak hanya kepada ibu hamil , tetapi juga dari ayah yang perokok
Tidak ada komentar:
Posting Komentar