Peran Cardiotocography (KTG) dalam Manajemen Kehamilan
Amena Khatun1, Nurun Nahar Khanam2, Fahmida Nazir1, 1Medical Officer, Department of Obstetrics and Gynaecology, BSMMU, 2Associate Professor, Department of Obstetrics and Gynaecology, BSMMU.
Abstrak:
Latar Belakang: Cardiotocography (CTG) adalah alat yang paling umum digunakan untuk uji antepartum pada janin dan intrapartum pada janin karena memberikan informasi mengenai aktifitas otak janin via respon aktivitas jantung, yang mengakibatkan hipoksia.
Latar Belakang: Cardiotocography (CTG) adalah alat yang paling umum digunakan untuk uji antepartum pada janin dan intrapartum pada janin karena memberikan informasi mengenai aktifitas otak janin via respon aktivitas jantung, yang mengakibatkan hipoksia.
Tujuan: Penelitian ini dirancang untuk membandingkan kelompok perinatal CTG normal dan tidak abnormal.
Metode: Jenis penelitian ini adalah prospektif yang dilakukan secara observasional di Departemen kebidanan, BSMMU selama periode Juli 2006 sampai dengan Juli 2008. Seratus normal dan seratus CTC abnormal diambil dari pasien yang disarankan untuk melakukan CTG setelah masuk. Tenaga kerja dan pasien non-tenaga kerja dimasukkan. Interpretasi CTG dilakukan berdasarkan rekomendasi FlGO (1987). Data kehamilan dan data neonatal diperoleh dari temuan yang berkorelasi dengan FHR dari hasil pelacakan. Analisis statistik dilakukan oleh siswa berpasangan t-test, X2 dan Z-test. Tingkat signifikansi yang ditetapkan dengan nilai P<0,05.
Hasil: Dari 100 peserta yang dilakukan CTG pada kehamilan normal, 30% takikardia, 42% mengalami perlambatan, 38% adalah non reaktif, 4% rekomendasi memiliki variabilitas dan 4% terjadi bradikardi pada janin. Kasus rujukan caesar lebih tinggi, skor apgar rendah, kebutuhan yang lebih tinggi untuk resusitasi neonatal dan penempatan di unit neonatal dan kematian perinatal lebih tinggi antara kelompok CTG normal. Janin yang abnormal ditemukan tertinggi pada kelompok denyut jantung lambat.
Kesimpulan: CTG bisa dilanjutkan sebagai skrining yang baik untuk uji kemampuan bertahan janin, tetapi bukan satu-satunya kriteria untuk pengelolaan kehamilan berisiko tinggi. CTG yang abnormal harus dilengkapi dengan uji lainnya sebelum dilakukan intervensi.
Kata kunci: CTG, hasil Perinatal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar